Laman

Jumat, 10 Juni 2022

 TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING, BENTENG TERAKHIR KAHIYU


Mengakhiri masa hiatus dari blog ini, saya akan bercerita tentang tempat kerja yang baru. Sejak bulan Agustus 2019, saya mendapat kepercayaan untuk tugas di Pulau Kalimantan. Memang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, bahwa saya akan keluar dari Pulau Jawa. Biasanya hanya melaksanakan perjalanan dinas saja, tapi kali ini menetap. dan tak terasa sudah 3 tahun berdomisili di Kota Manis Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah. Kotanya indah, suasana masyarakat Jawa tetap ada, lumayan ramai karena salah satu jalur masuk transportasi air dan udara dari Pulau Jawa.


Jika dalam tugas sebelumnya saya memiliki kewenangan di bidang pengamanan dan perlindungan kawasan, kali ini saya diberi kewenangan untuk menyusun perencanaan, evaluasi, program, kerjasama, kepegawaian, keuangan, BMN, perlengkapan, arsip, persuratan, pelayanan, perpustakaan, humas, dan lainnya. Intinya kerja kantoran, lengkap dari urusan AC sampai WC.


Untuk lokasi kantornya tidak jauh dari Bandara Iskandar dan Pelabuhan Kumai, namanya Kantor Balai Taman Nasional Tanjung Puting. Pernah dengarkah? Bagaimana dengan Kahiyu? Setidaknya kalau Orangutan pasti pernah dengar kan? Apa hubungannya dengan Orangutan?


Orangutan hanya ada di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera. Tidak ada di tempat lain di dunia ini. Dari kedua tempat tersebut, sampai saat ini teridentifikasi ada 3 jenis Orangutan. Nah untuk di Pulau Kalimantan, Orangutan biasa disebut Kahiyu oleh orang Dayak. Populasi Orangutan yang cukup banyak berada di Taman Nasional Tanjung Puting. Selain itu, dalam kajian sejarah kawasan konservasi, cikal bakal Taman Nasional Tanjung Puting adalah kawasan Suaka Margasatwa Sampit dan Suaka Margasatwa Kotawaringin yang dalam mandatnya ditetapkan untuk melindungi rumah satwa, diantaranya Orangutan, Bekantan, Banteng, Badak, dan satwa khas lainnya. Penetapan SM Sampit oleh pemerintah Hindia Belanda tahun 1936 dengan luas 205.000 ha, sedangkan SM Kotawaringin oleh Kerajaan Kotawaringin tahun 1937 dengan luas 100.000 ha. Kedua kawasan konservasi itu kemudian dijadikan satu menjadi Suaka Margasatwa Tanjung Puting pada tahun 1978 seluas 300.040 ha.


Pada era 70-an itulah, kawasan Tanjung Puting kedatangan ilmuwan yang meneliti Orangutan dari Kanada, tepatnya tahun 1973. Sebagai salah satu murid dari Dr. Louis Leakey dari 3 muridnya yang meneliti kera besar di dunia (Orangutan, Gorila, dan Simpanse), Dr. Birute Mary Galdikas datang ke Pangkalan Bun untuk meneliti Orangutan. Selain berperan besar dalam upaya konservasi Orangutan, beliau juga mendukung pengelolaan Taman Nasional Tanjung Puting sampai saat ini. Mulai dari memperkenalkan Orangutan ke berbagai kalangan pendidikan, konservasionis, dan bisnis, sampai dengan mempromosikan wisata alam Orangutan ke dunia internasional. Oleh karenanya, Taman Nasional Tanjung Puting sangat identik dengan satwa Orangutan.


Saat ini kawasan darat Taman Nasional Tanjung Puting sudah ditata batas dan ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan luas wilayah daratan sekitar 389.368 ha ditambah luas wilayah perairan sekitar 25.000 ha, sehingga luas keseluruhan wilayah Taman Nasional Tanjung Puting adalah 414.368 ha. Luas wilayah ini terbagi menjadi 3 Seksi Pengelolaan Taman Nasional, yang kemudian dibagi habis ke dalam 11 Resort, yaitu Resort Sungai Cabang, Resort Teluk Pulai, Resort Pesalat, Resort Camp Leakey, Resort Pondok Ambung, Resort Sungai Kole, Resort Pembuang Hulu, Resort Telaga Pulang, Resort Baung, Resort Tanjung Rengas, dan Resort Sungai Perlu. Sebagai sebuah taman nasional, pengelolaan kawasannya berdasarkan dengan sistem zonasi. Taman Nasional tanjung Puting memiliki 8 zona, yaitu Zona Inti, Zona Rimba, Zona Perlindungan Bahari, Zona Pemanfaatan, Zona Tradisional, Zona Rehabilitasi, Zona Religi Budaya, dan Zona Khusus.


Nah demikian sekilas tempat kerja saya dan kawasannya yang merupakan benteng terakhir bagi Kahiyu, sehingga sering disebut Taman Nasional Tanjung Puting Rumah Kahiyu.


Mau lanjut ceritanya? Tunggu edisi selanjutnya ya....... 


 













Tidak ada komentar:

Tema apa yang anda harapkan?

Apakah blog ini cukup informatif dan menarik?