New program?

Pembinaan habitat adalah konsep ideal yang wajib dikembangkan dalam pengelolaan taman nasional. Namun program itu membutuhkan tenaga dan dana yang tidak sedikit. Yang terpenting adalah adanya dukungan masyarakat lokal terhadap program tersebut. Salah satu hal yang membuat masyarakat mau mendukung suatu program adalah adanya keuntungan yang langsung diperoleh. Tentu saja yang bisa memenuhi hajat hidup dasar manusia.
Terkait masalah dana, pengelola taman nasional harus bisa bekerjasama secara global, karena pemerintah Indonesia saat ini sedang di ambang kebangkrutan. Terbukti dengan adanya pemotongan biaya belanja setiap departemen untuk tahu anggaran 2008 sebesar 30% dari total anggaran yang sudah disetujui DPR-RI. Kemasan potensi dari program pembinaan habitat yang menarik tentu tidak akan dilewatkan oleh NGO internasional. Meski diakui bahwa kedekatan relasi dan lobi tetap diperlukan dalam menjalin hubungan internasional.
Problem tentang tenaga dalam pembinaan habitat akan muncul jika semua sumber tenaga didapatkan dari tenaga lapangan pegawai kehutanan. Diyakini bahwa pekerjaan yang memerlukan kemampuan dan kemauan di atas standar tanpa diimbangi pendapatan yang lebih dari standar akan memicu keengganan dalam pelaksanaan program tersebut. Meski dalam tatanan ideal seharusnya hal tersebut tidak peelu terjadi, namun itulah Indonesia. Oleh sebab itu perlu donatur serta keterlibatan masyarakat lokal dalam program ini.
Jika hal-hal tersebut disadari dan diantisipasi dari awal maka program pembinaan habitat tidak akan berhenti di tengah jalan. Semoga harapan Taman nasional Karimunjawa dalam pembinaan habitat teripang dapat berjalan sesuai yang diharapkan.